Q. Saya berencana ingin menikah dlm waktu dkt ini dng pasangan. Karena adik saya adalah penderita thalasemia mayor maka saya di anjurkan dokter utk test darah dl dng pasangan. Setelah kami test darah ternyata saya & dia sama2 memiliki sifat thalasemia trait. Saya pernah konsultasi ke dokter kata dokter sebenarnya kami dianjurkan untuk tidak menikah. Tetapi kami sudah sama2 saling sayang. Dan dia juga sudah sangat baik dng saya & keluarga. Dia sempat merencanakan bln dpn ingin melamar saya. Namun sebenarnya orang tua saya juga kurang setuju mengingat kami sama2 penderita thalasemia trait. Apa yang harus saya lakukan?? Haruskah saya tetap menikah dng nya atau memutuskan hubungan dng keadaan pasangan saya tidak perduli akan penyakit ini.
A. Bandung - Guna mencegah penyebaran penyakit Thalasemia, duta Thalassemia Dede Yusuf yang juga Wagub Jabar, menganjurkan bagi pasangan yang akan menikah agar memeriksakan kesehatannya. Jika keduanya memiliki penyakit Thalassemia, dianjurkan agar membatalkan pernikahannya.
"Kalau ternyata punya penyakit Thalassemia, lebih baik menikah lagi saja dengan yang lain. Ini tak lain untuk mencegah penyebaran Thalassemia," kata Dede dalam sambutannya, saat dinobatkan sebagai Duta Thalassemia, di Parkir Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/11/2009).
Ditemui di tempat yang sama, Head Of oncology PT Novartis Indonesia Joko Murdianto, mengatakan yang dianjurkan untuk tidak menikah itu adalah bagi pasangan yang keduanya memiliki penyakit Thalassemia.
"Memang dianjurkan untuk cek darah dulu, kalau ternyata keduanya punya Thalassemia, kita anjurkan untuk tidak menikah. Kalaupun menikah, sebaiknya jangan punya anak," ujarnya.
Menurut Joko, jika dipaksakan untuk menikah, dikhawatirkan anaknya akan tertular penyakit serupa. "Jika orang tuanya hanya salah satu yang mengidap (Thalassemia-red), kemungkinan anaknya akan menderita Thalassemia minor. Jika kedua orang tuanya mengidap penyakit yang sama, maka anaknya akan menderita Thalasemia mayor," jelasnya.
Jika nantinya anak tersebut menderita Thalassemia mayor, maka anak tersebut harus melakukan tranfusi darah dan pengobatan. Namun jika anak tersebut menderita Thalassemia minor, tidak perlu transfusi darah, cukup dengan pengobatan saja.
Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang disebabkan kurangnya produksi hemoglobin atau sel darah merah, yang diakibatkan oleh terjadinya gangguan dalam proses pembentukan rantai sel darah karena kerusakan gen dalam tubuh.
Seseorang yang terkena penyakit Thalassemia, dapat melakukan penambahan jumlah hemoglobin dalam darah dengan cara transfusi dan meminum obat.
(avi/lom)
"Kalau ternyata punya penyakit Thalassemia, lebih baik menikah lagi saja dengan yang lain. Ini tak lain untuk mencegah penyebaran Thalassemia," kata Dede dalam sambutannya, saat dinobatkan sebagai Duta Thalassemia, di Parkir Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/11/2009).
Ditemui di tempat yang sama, Head Of oncology PT Novartis Indonesia Joko Murdianto, mengatakan yang dianjurkan untuk tidak menikah itu adalah bagi pasangan yang keduanya memiliki penyakit Thalassemia.
"Memang dianjurkan untuk cek darah dulu, kalau ternyata keduanya punya Thalassemia, kita anjurkan untuk tidak menikah. Kalaupun menikah, sebaiknya jangan punya anak," ujarnya.
Menurut Joko, jika dipaksakan untuk menikah, dikhawatirkan anaknya akan tertular penyakit serupa. "Jika orang tuanya hanya salah satu yang mengidap (Thalassemia-red), kemungkinan anaknya akan menderita Thalassemia minor. Jika kedua orang tuanya mengidap penyakit yang sama, maka anaknya akan menderita Thalasemia mayor," jelasnya.
Jika nantinya anak tersebut menderita Thalassemia mayor, maka anak tersebut harus melakukan tranfusi darah dan pengobatan. Namun jika anak tersebut menderita Thalassemia minor, tidak perlu transfusi darah, cukup dengan pengobatan saja.
Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang disebabkan kurangnya produksi hemoglobin atau sel darah merah, yang diakibatkan oleh terjadinya gangguan dalam proses pembentukan rantai sel darah karena kerusakan gen dalam tubuh.
Seseorang yang terkena penyakit Thalassemia, dapat melakukan penambahan jumlah hemoglobin dalam darah dengan cara transfusi dan meminum obat.
(avi/lom)
Menikah dgn sesama pengidap penyakit thalasemia trait?
Q. Saya berencana ingin menikah dlm waktu dkt ini dng pasangan. Karena adik saya adalah penderita thalasemia mayor maka saya di anjurkan dokter utk test darah dl dng pasangan. Setelah kami test darah ternyata saya & dia sama2 memiliki sifat thalasemia trait. Saya pernah konsultasi ke dokter kata dokter sebenarnya kami dianjurkan untuk tidak menikah. Tetapi kami sudah sama2 saling sayang. Dan dia juga sudah sangat baik dng saya & keluarga. Dia sempat merencanakan bln dpn ingin melamar saya. Namun sebenarnya orang tua saya juga kurang setuju mengingat kami sama2 penderita thalasemia trait. Apa yang harus saya lakukan?? Haruskah saya tetap menikah dng nya atau memutuskan hubungan dng keadaan pasangan saya tidak perduli akan penyakit ini.
A. Langkahmu untuk periksakan diri sebelum menikah adalah hal yang sangat baik, dan ternyata dari hasil pemeriksaan medis anda dianjurkan untuk tidak meikah dengan calonmu karena alasan sama-sama memiliki sifat thalasemia trait, saya tidak begitu faham dengan istilah medis ini, namun karena ini adalah anjuran dokter yang ahli dibidangnya, maka sebaiknya diikuti saja kecuali mungkin anda berencana menikah tanpa memiliki anak dari pernikahan kalian, masalahnya bisa menjadi lain, sebab bisa saja menikah bukan untuk tujuan berketurunan, namuh menempuh hidup bersama dalam satu rumah tangga.
Salam
Salam
tolong bsntu infonya donk.. adik gue skrg gi hamil 7 bln, eh kata dokter kena thalasemia, dulunya sehat.?
Q. skrg umur adek 25 thn, n dari dulu enggak pernah di diagnosa thalasemia.
A. Thalasemia merupakan penyakit turunan yang berupa kelainan pembentukan sel darah merah. Pada thalasemia minor, si individu hanya membawa gen penyakit thalasemia, namun ia hidup normal, tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul. Walau thalasemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor juga akan terjadi masalah. Ada 25% kemungkinan pada setiap anak mereka untuk menderita thalasemia mayor dengan berbagai ragam keluhan, seperti anemia, lemas, loyo, dan sering mengalami pendarahan. Mencegah tentu lebih baik, karena itu sebelum menikah, setiap pasangan sebaiknya memeriksakan darah. Ini untuk menentukan adakah risiko thalasemia pada hasil keturunan mereka kelak. Ini sudah dilakukan di beberapa negara Asia dan Timur Tengah (Iran). Jika diketahui berisiko, maka pasangan disarankan untuk tidak menikah atau kalaupun menikah memutuskan untuk tidak punya anak lagi.
Cara mengatasi:
Jika si kecil mengidap thalasemia, maka harus dilakukan perawatan dan pengobatan yang rutin. Dengan demikian, anak dapat menjalankan hidup selayaknya orang normal di tengah masyarakat.
Cara mengatasi:
Jika si kecil mengidap thalasemia, maka harus dilakukan perawatan dan pengobatan yang rutin. Dengan demikian, anak dapat menjalankan hidup selayaknya orang normal di tengah masyarakat.
apa penyakit thalasemia?
Q. halo..
ada yang tau ga apa itu penyakit thalasemia?
berdasarkan yang saya dapatkan dari buku, gejalanya :
perut buncit, lemah, pucat, pertumbuhan lambat.
saya butuh jawaban untuk menyelesaikan tugas tutorial blok 3 program studi pendidikan dokter.
terima kasih....
ada yang tau ga apa itu penyakit thalasemia?
berdasarkan yang saya dapatkan dari buku, gejalanya :
perut buncit, lemah, pucat, pertumbuhan lambat.
saya butuh jawaban untuk menyelesaikan tugas tutorial blok 3 program studi pendidikan dokter.
terima kasih....
A. Talasemia ialah satu penyakit yang menurun.
penyakit kekurangan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan bahan yang mengangkut oksigen dan memberi warna merah kepada darah.
Setiap tahun, lebih kurang 100,000 bayi di seluruh dunia dilahirkan mengalami talasemia major. Talasemia major paling kerap terjadi di kalangan mereka yang berketurunan Itali, Greek, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika.
Nama lain bagi Talasemia Major Ialah Talasemia Beta Homozigus, Anemia Mediterranean dan Anemia Cooley.
Gejalanya;
Keletihan yang sangat.
Sesak nafas.
Limpa membesar.
Kecacatan tulang (muka berupa mongoloid).
lihat juga di web : www.infosihat.gov.wy
penyakit kekurangan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan bahan yang mengangkut oksigen dan memberi warna merah kepada darah.
Setiap tahun, lebih kurang 100,000 bayi di seluruh dunia dilahirkan mengalami talasemia major. Talasemia major paling kerap terjadi di kalangan mereka yang berketurunan Itali, Greek, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Afrika.
Nama lain bagi Talasemia Major Ialah Talasemia Beta Homozigus, Anemia Mediterranean dan Anemia Cooley.
Gejalanya;
Keletihan yang sangat.
Sesak nafas.
Limpa membesar.
Kecacatan tulang (muka berupa mongoloid).
lihat juga di web : www.infosihat.gov.wy
Thalasemia/ Anemia Hemolytik?
Q. Dear All,
Mohon bantuan nya ya, saya memiliki seorang teman yang dari fisiknya tampak kuning, kami mengira dia terkena penyakit kuning, setelah beberapa saat karena saya tidak tega teman saya dijauhi oleh yang lain, maka saya mengantarkan dia untuk cek darah, hasil cek pertama, bilirubin nya tinggi sekali, saya mengira itu positif hepatitis, ternyata setelah ke dokter penyakit dalam, itu bukanlah penyakit lever/ hepatitis, dimintalah kami untuk tes darah lagi, dari hasil test tersebut dokter ahli darah menyatakan bahwa dia terkena Anemia Hemolytic, kemungkinan terkena Thalasemia ( belum tau apakah mayor atau minor ). Sel darah merah nya hancur.
Pertanyaan saya :
1. apakah penyakit ini bisa disembuhkan ? Apakah penyakit itu mematikan atau tidak ? Berapa prosentase kemampuannya bertahan hidup ?
2. Teman saya bukan orang yang bahkan mampu, dia tidak bisa berobat, apakah penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan murah? atau jauh lebih baik jika bisa dengan obat alami?
Kata dokter Limpa nya sudah sangat besar, kemungkinan penyakit tersebut bawaan dari lahir. Usianya sekarang 19 tahun. Laki-laki.
Mohon bantuan dari teman2 ya, kami membutuhkan informasi yang sebenar-benarnya. Tapi dengan adanya keterbatasan biaya, kami tidak bisa berkonsultasi dengan dokter lagi.
Terima kasih
Regard.
Mohon bantuan nya ya, saya memiliki seorang teman yang dari fisiknya tampak kuning, kami mengira dia terkena penyakit kuning, setelah beberapa saat karena saya tidak tega teman saya dijauhi oleh yang lain, maka saya mengantarkan dia untuk cek darah, hasil cek pertama, bilirubin nya tinggi sekali, saya mengira itu positif hepatitis, ternyata setelah ke dokter penyakit dalam, itu bukanlah penyakit lever/ hepatitis, dimintalah kami untuk tes darah lagi, dari hasil test tersebut dokter ahli darah menyatakan bahwa dia terkena Anemia Hemolytic, kemungkinan terkena Thalasemia ( belum tau apakah mayor atau minor ). Sel darah merah nya hancur.
Pertanyaan saya :
1. apakah penyakit ini bisa disembuhkan ? Apakah penyakit itu mematikan atau tidak ? Berapa prosentase kemampuannya bertahan hidup ?
2. Teman saya bukan orang yang bahkan mampu, dia tidak bisa berobat, apakah penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan murah? atau jauh lebih baik jika bisa dengan obat alami?
Kata dokter Limpa nya sudah sangat besar, kemungkinan penyakit tersebut bawaan dari lahir. Usianya sekarang 19 tahun. Laki-laki.
Mohon bantuan dari teman2 ya, kami membutuhkan informasi yang sebenar-benarnya. Tapi dengan adanya keterbatasan biaya, kami tidak bisa berkonsultasi dengan dokter lagi.
Terima kasih
Regard.
A. Thalassaemia : Menurut medis cukup sulit disembuhkan bahkan boleh dibilang tidak bisa. Untuk bertahan biasanya dilakukan transfusi darah.
Temannya mungkin blm tentu menderita thalassaemia sebab biasanya tidak bisa bertahan begitu lama apalagi sampe 19 tahun !
http://eyangdjati.com
twitter : @eyangdjati.
Temannya mungkin blm tentu menderita thalassaemia sebab biasanya tidak bisa bertahan begitu lama apalagi sampe 19 tahun !
http://eyangdjati.com
twitter : @eyangdjati.
Powered by Yahoo! Answers
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar